Mungkin kerap kali kita mendengar mitos
larangan berenang saat haid. Namun, jika kita mau lebih jeli, banyak wanita
yang berprofesi sebagai penjaga pantai, perenang, penyelam, dan ahli tanaman
air yang berenang saat haid. Lalu, bagaimana dengan larangan berenang tersebut?
Perubahan hormon yang terjadi saat haid memberikan rasa nyeri dan tidak nyaman pada sebagian perempuan. Namun, faktanya, berenang dapat membantu meringankan keluhan-keluhan itu.
Berenang saat haid merupakan cara olahraga yang efektif. Menurut majalah Shape, berenang dapat mengurangi gejala tidak nyaman akibat haid, seperti stres, kelelahan, dan nyeri.
Berenang juga dapat membantu membuat kualitas tidur meningkat. Daya apung air juga dapat menopang tubuh serta mengurangi tekanan punggung sehingga memulihkan nyeri punggung yang kadang timbul saat haid.
Perubahan hormon yang terjadi saat haid memberikan rasa nyeri dan tidak nyaman pada sebagian perempuan. Namun, faktanya, berenang dapat membantu meringankan keluhan-keluhan itu.
Berenang saat haid merupakan cara olahraga yang efektif. Menurut majalah Shape, berenang dapat mengurangi gejala tidak nyaman akibat haid, seperti stres, kelelahan, dan nyeri.
Berenang juga dapat membantu membuat kualitas tidur meningkat. Daya apung air juga dapat menopang tubuh serta mengurangi tekanan punggung sehingga memulihkan nyeri punggung yang kadang timbul saat haid.
Apakah darah akan keluar jika kita berenang
saat menstruasi?
Ternyata tidak, meskipun darah yang keluar sedang deras-derasnya. Kenapa? Dalam buku Book of Truths yang diterbitkan oleh Koteks, merek pembalut wanita, disebutkan bahwa pembuluh darah cenderung akan menutup atau mengerut ketika bersentuhan dengan air. Misalnya saat berenang, menyelam, berjalan di air, atau di kolam bergelombang.
Agar tidak "bocor"
Satu hal yang dikhawatirkan untuk berenang saat haid adalah bocornya darah haid ke air. Untuk mencegahnya, perempuan dapat menggunakan tampon selagi berenang. Sebagian tampon dirancang khusus untuk berolahraga. Namun, jika tidak terbiasa menggunakan tampon, pembalut dapat dijadikan pilihan. Hanya, persiapan pakaian dan pembalut ekstra perlu diperhatikan.
Saat akan berenang, sebelumnya gunakan tampon atau pembalut baru. Tampon dan pembalut yang sudah dipenuhi darah haid akan membuat kemungkinan bocor lebih tinggi. Selain itu, banyak bakteri yang tumbuh di tampon atau pembalut yang dapat berinvasi ke aliran darah sehingga menyebabkan keracunan. Langsung ganti tampon atau pembalut yang digunakan seusai berenang.
Jika masih cemas meski sudah mengenakan tampon, cobalah untuk berenang di tempat yang luas, seperti laut atau danau, bukannya di kolam. Dengan berenang di tempat-tempat tersebut, kemungkinan kebocoran disadari lebih kecil.
Ternyata tidak, meskipun darah yang keluar sedang deras-derasnya. Kenapa? Dalam buku Book of Truths yang diterbitkan oleh Koteks, merek pembalut wanita, disebutkan bahwa pembuluh darah cenderung akan menutup atau mengerut ketika bersentuhan dengan air. Misalnya saat berenang, menyelam, berjalan di air, atau di kolam bergelombang.
Agar tidak "bocor"
Satu hal yang dikhawatirkan untuk berenang saat haid adalah bocornya darah haid ke air. Untuk mencegahnya, perempuan dapat menggunakan tampon selagi berenang. Sebagian tampon dirancang khusus untuk berolahraga. Namun, jika tidak terbiasa menggunakan tampon, pembalut dapat dijadikan pilihan. Hanya, persiapan pakaian dan pembalut ekstra perlu diperhatikan.
Saat akan berenang, sebelumnya gunakan tampon atau pembalut baru. Tampon dan pembalut yang sudah dipenuhi darah haid akan membuat kemungkinan bocor lebih tinggi. Selain itu, banyak bakteri yang tumbuh di tampon atau pembalut yang dapat berinvasi ke aliran darah sehingga menyebabkan keracunan. Langsung ganti tampon atau pembalut yang digunakan seusai berenang.
Jika masih cemas meski sudah mengenakan tampon, cobalah untuk berenang di tempat yang luas, seperti laut atau danau, bukannya di kolam. Dengan berenang di tempat-tempat tersebut, kemungkinan kebocoran disadari lebih kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar